Pajak Air Tanah

Definisi

Pajak Air Tanah adalah pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah untuk digunakan bagi orang pribadi atau badan, kecuali untuk keperluan dasar rumah tangga dan pertanian rakyat.
Air Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah.

Objek pajak air tanah adalah pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah.
Dikecualikan dari objek Pajak Air Tanah adalah :
  pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Permukaan untuk keperluan dasar rumah tangga, pengairan pertanian dan perikanan rakyat, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan peraturan perundang-undangan; dan
  pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Permukaan lainnya yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

Pada pajak air tanah yang menjadi Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang mengambil, memanfaatkan, atau mengambil dan memanfaatkan air tanah. Sementara itu, yang menjadi Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan, pemanfaatan, atau pengambilan dan pemanfaatan air tanah.
Dengan demikian, pada pajak Air Tanah subjek pajak sama dengan wajib pajak, yaitu orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan, pemanfaatan, atau pengambilan dan pemanfaatan air tanah. Setiap subjek pajak wajib melapor dan memperoleh izin pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah dari Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam menjalankan kewajiban perpajakan, wajib pajak dapat diwakili dengan pihak tertentu yang diperkenankan oleh undang-undang dan peraturan daerah tentang pajak Air Tanah, Wakil wajib pajak bertanggung jawab secara pribadi dan/atau secara tanggung renteng atas pembayaran pajak terutang. Selain itu, Wajib Pajak dapat menunjuk seorang kuasa dengan kuasa khusus untuk menjalankan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya.

  Tarif Pajak Air Tanah ditetapkan sebesar 20% dari pendapatan bruto pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah
  Untuk air tanah dalam ditentukan Rp1.200,00 ( seribu dua ratus rupiah)/m3
  Untuk air tanah dangkal ditentukan Rp700,00 (tujuh ratus rupiah)/m3

Dasar Pengenaan Pajak Air Tanah adalah Nilai Perolehan Air (NPA). Nilai perolehan air dinyatakan dalam rupiah dihitung menurut sebagian atau seluruh faktor-faktor berikut:

  Jenis sumber air;
  Lokasi sumber air;
  Tujuan pengambilan atau pemanfaatan air;
  Volume air yang diambil, atau diambil dan dimanfaatkan yaitu jumlah volume air yang dihitung dalam satu bulan berjalan berdasarkan alat mesin air atau alat luah (debit) air pengukur air;
  Kualitas air;
  Luas area tempat pengambilan dan/atau pemanfaatan air;
  Musim pengambilan, atau pemanfaatan, atau pengambilan dan pemanfaatan air yaitu musim kemarau atau musim hujan ; serta
  Tingkat kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pengambilan, pemanfaatan, atau pengambilan dan pemanfaatan air.

Besar pokok pajak air tanah yang terhitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum perhitungan air tanah adalah sebagai berikut :

Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan (DPP)
Pajak = Tarif Pajak x Tarif Pajak x Nilai Perolehan Air (NPA)

Berita

Artikel

Pengumuman